Tuesday, May 3, 2016

Cara membuat kompos

Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.

Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Seperti yang kita ketahui begitu mahalnya pupuk bagi tanaman, tak sedikit kocek yang harus kita gelontorkan untuk bisa menikmati pupuk pabrikan. Namun dengan kreatifitas dan sedikit niat sejatinya kita bisa mengubah sampah menjadi pupuk kompos. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi anda yang membutuhkan solusi pupuk murah terlebih untuk para petani, selain bisa menekan biaya produksi juga sangat berpotensi melipat gandakan hasil panennya.

berikut ini adalah cara untuk pembuatan pupuk kompos organik

1. Pupuk Kompos Alami

Pupuk kompos alami sebenarnya ada di sekitar kita, alam sudah menyediakannya. Untuk mendapatkannya pergilah ke tempat2 pembuangan sampah lalu lakukan hal2 di bawah ini
  1.  Gali tumpukan sampah yang sudah halus, yang sudah mirip tanah
  2. Kemudian lakukan pemisahan antara bahan2 yang mudah lapuk dengan yang tidak mudah lapuk.
  3. Setelah kita pisahkan lalu saring dengan menggunakan ayak.
  4. terkahir, siapkan sekitar 50 hingga 100 gram belerang lalu taburkan di atas hasil ayakan tadi. 
Bahan Pembuatan Pupuk Kompos :

  1. Siapkan 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah yang mudah lapuk, sangat di sarankan menggunakan sampah organik basah.
  2. Siapkan kulit buah kopi kira2 6,5 m3 (alternatif pengganti kulit kopi bisa menggunakan daun lamtoro)
  3. Siapkan kotoran ternak mamah biak sebanyak 750 kg (atau sekitar ± 50 kaleng ukuran 20 liter)
  4. Siapkan 30 kg abu kayu atau abu dapur.
Panduan Cara Membuat Pupuk Kompos

  1. Langkah pertama siapkan bak dari semen untuk pengomposan. Perlu di perhatikan untuk desain baknya  harus memiliki dasar yang cekung dengan ukuran 2.5 x 1 x 1 m (p x l x t).
  2. Selanjutnya campur semua bahan diatas ke dalam box pengomposan lalu aduk hingga merata. Kemudian taburi bagian atas adonan bahan tadi dengan abu kayu.
  3. Setelah itu tutup bagian atas bak pengomposan menggunakan plastik transaparan, hal ini juga berfungsi untuk menampung nitrogen yang di hasilkan dari proses pengomposan. Setelah kira2 4-5 hari siramkan hasil tampungan nitrogen tadi, hal ini di maksudkan untuk enambah kandungan nitrogen pada adonan bahan agar proses pengomposan bisa lebih cepat.
  4. Lakukan step 3 hingga 2 atau 3 minggu secara rutin, setelah itu aduk kembali adonan agar merata dan ulangi step 3 lagi.
  5. Terus lakukan step diatas hingga kira2 2-3 bulan agar adonan benar-benar matang, dalam step ini pupuk seharusnya sedikit berair.
  6. Setelah 2-3 buan tadi angkatlah adonan karena sudah siap jadi, dan lakukanlah pengeringan dengan cara menjemur kompos hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
  7. Pupuk kompos siap di gunakan.
2. Kompos Rumah Tangga

Bahan Yang Perlu di siapkan :

  1. Siapkan 2 tempat sampah yang berbeda warna (misalnya merah dan putih), hal ini kita gunakan nantinya sebagai wadah pembuatan dan pembeda antara organik dan non organik.
  2. Siapkan pula 1 wadah bak plastic atau drum bekas lalu berilah beberapa lubang pada bagian dasarnya untuk menggunakan paku/bor, hal ini berguna untuk mengeluarkan kelebihan air. Agar kelembaban udara tetap terjaga usahakab di bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu sehingga tetap ada sirkulasi udara.
  3. Alternatif lain bisa menggunakan dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat meresap ke dalam tanah. Usahakan bak pengomposan tidak kena air hujan, dan sangat di sarankan bak berada di bawah atap.
Cara Membuat :

  1. Campur 1 bagian sampah merah dan 1 bagian sampah putih.
  2. Selanjutnya campurlah dengan kompos yang sudah jadi untuk memancing penyampuran agar lebih merata. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
  3. Pembuatan pupuk kompos ini bisa dilakukan sekaligus, atau bisa juga selapis demi selapis dan bertahap setiap 2 hari sekali, namun pastikan setiap 7 hari selalu mengaduknya agak merata,
  4. Proses pengomposan bisa dikatakan selesai jika campuran sudah tidak berbau dan mulai berubah warna menjadi kehitaman. Jika step demi step di lakukan dengan benar maka perkiraan sekitar minggu ke-5 dan ke-6 suhu sudah kembali normal, dan kompos sudah jadi.
  5. Kunci dari berhasil atau tidaknya pengomposan ini terletak pada bagaimana kita mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen. Hal ini di tujukan agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak.
  6. Sampah organik sebaiknya di ayak untuk memisahkan bagian yang halus dan kasar, FYI bagian yang kasar bisa kita gunakan lagi sebagai aktivator jika ingin melakukan pengomposan lagi nantinya. Untuk mempercepat proses pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang bisa kita beli di toko pertanian.




 

 
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2015 ilmu pertanian Temukan Kami: Facebook | Google+