Penanaman Timun Organik |
Mentimun atau Cucumis sativus merupakan tanaman yang bisa
beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun, budidaya mentimun lebih
maksimal pada kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu
21-27oC. Sedangkan ketinggian ideal untuk budidaya mentimun
adalah 1000-1200 meter dari permukaan laut. Meskipun begitu mentimun
masih bisa ditanam didataran rendah.
Budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra, karena
tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca. Mentimun akan lebih bagus
ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak. Tekstur
tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah
dengan pH 6-7.
Budidaya Mentimun Secara Organik
Menanam timun membutuhkan perawatan intensif (ekstra), sebab tanaman ini sangat
rentan terhadap kondisi iklim dan cuaca yang terkadang ekstrem, dan bagi
beberapa tumbuhan termasuk mentimun adanya cuaca dan iklim yang ektrem
akan menyebabkan banyaknya organ tanaman yang terserang hama dan
penyakit pada tanaman. Sebagai contoh pada saat musim hujan, pertumbuhan
jamur akan semakin pesat, dan batang adalah mangsa utama pertumbuhan
jamur parasit yang dapat membuat tanaman layu atau mati secara mendadak.
Berdasarkan pengalaman, sebaiknya menanam mentimun juga harus melihat
kondisi cuaca dan iklim, sebaiknya budidaya dilakukan menginjak waktu pergantian musim hujan - kemarau.
Tanaman mentimun jauh lebih baik apabila ditanam pada tanah jenis lempung berpasir, tanah humus yang gembur dan kaya akan unsur hara organik, tanah andosol dan aluvial. Tanaman mentimun sangat cocok juga ditanam pada tekstur tanah liat berkadar rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 6-7. Curah hujan yang baik yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan kelembaban udara 65-70%.
Tanaman mentimun jauh lebih baik apabila ditanam pada tanah jenis lempung berpasir, tanah humus yang gembur dan kaya akan unsur hara organik, tanah andosol dan aluvial. Tanaman mentimun sangat cocok juga ditanam pada tekstur tanah liat berkadar rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) antara 6-7. Curah hujan yang baik yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan kelembaban udara 65-70%.
Seperti pada tanaman umumnya, budidaya mentimun organik agar memperoleh
hasil optimal harus mengikuti beberapa langkah atau prosedur yang baik
dalam penanaman, meliputi proses pemilihan bibit/benih mentimun yang
unggul, proses pengolahan lahan, proses tanam, perawatan intensif hingga kepada proses pemanenan buah mentimun secara berkala.
Berikut ini
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan budidaya tanaman
mentimun organik agar cepat berbuah.
1. Penyiapan benih mentimun
Penyiapan Bibit timun |
Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui biji. Cara
mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang
pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Biarkan buah mentimun
tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah
tersebut dan diamkan selama satu malam. Keesokannya buah dibelah dan
dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang bersih dan biarkan
kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang
menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan
halus abu pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi
biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air.
Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya
biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama
1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih
yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara
direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain
basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari
biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
2. Pengolahan lahan secara organik
Pengolahan Lahan Secara Organik |
Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20-30 cm. Pada kondisi
tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per
hektar, tergantung keasaman tanah. Campurkan dengan tanah dan diamkan
selama 1-2 minggu.Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan panjang
disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30 cm.
Tutup bedengan
dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan
kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau
yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk mentimun harus
tetap dijaga kelembabannya. Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm,
setiap bedengan dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam
satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50-60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan
kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam
bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakan pada lubang tanam.
Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg pada setiap lubang tanam. Total
kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20-30 ton. Setelah diberi pupuk
biarkan lahan selama 1-2 minggu.
3. Penanaman benih mentimun
Penanaman timun |
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah. Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
4. Perawatan budidaya mentimun
Perawatan
Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman,
kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh
dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar are atanam. Pada umur 2
minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk
tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur
dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air.
Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu.
Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam.
Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi.
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus
terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam
lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman
untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.
5. Pengendalian hama dan penyakit.
Hama Penyakit |
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal
dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan
bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap
menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang
yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini bisa
dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak
kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Panen budidaya mentimun
Panen |
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah
setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan
setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1-1,5 bulan.
Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per
tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar.
Mentimun hasil panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah
mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Setelah dipanen, biasanya
mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara atau
dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.